Professional Zakat in Modern Society Life: Provisions Regarding Intellectual Property Objects, Nisab, and Zakat Level
Abstract
Abstract: In the modern era, scholars have determined some of wealth that must be issued zakat beyond what has been stipulated in the text of the Al-Qur'an and as-Sunnah, and one of them is intellectual property. This article examines the opinions and arguments of the scholars regarding the inclusion of intellectual property rights as objects of zakat and both the nisab and zakat levels. This article is based on library data, both primary and secondary. Using a normative and historical approach and by utilizing modern zakat theory, this article concludes that intellectual property is part of wealth, which has both, benefits and economic value. Based on this fact, intellectual property is part of the object of zakat, namely the object of profession zakat. This is based on the general meaning of lafadz infaq in QS. al-Baqarah [2]: verse 267; the generality of the meaning of "wealth" (al-māl) for which zakat is obligatory in QS. at-Taubah [9]: 103, and also the practice of Muslim society in the past. In addition, this article also concludes that the calculation of the nisab for intellectual property is the same as the nisab for agricultural products. In the Indonesian context, it is equivalent to 653 kg of grain. While the level of zakat is the same as the level of gold zakat, which is 2.5%. Thus, this article at the same time proves that Islamic law, especially the teachings on zakat, is not static, but changes and develops according to the dynamics and development of human life.
Abstrak: Di era modern, para ulama menetapkan sejumlah harta kekayaan yang wajib dikeluarkan zakatnya di luar apa yang telah ditetapkan dalam nash Al-Qur’an dan as-Sunnah, dan salah satunya adalah kekayaan intelektual. Artikel ini mengkaji pendapat dan argumen para ulama mengenai dimasukkannya hak kekayaan intelektual sebagai objek zakat dan sekaligus penentuan nisab dan kadar zakatnya. Artikel ini didasarkan pada data-data kepustakaan, baik yang bersifat primer maupun sekunder. Menggunakan pendekatan normatif dan historis dan dengan memanfaatkan teori zakat modern, artikel ini menyimpulkan bahwa kekayaan intelektual merupakan bagian dari harta kekayaan, yang memiliki manfaat dan nilai ekonomi sekaligus. Atas dasar kenyataan itulah maka kekayaan intelektual merupakan bagian dari objek zakat, yakni objek zakat profesi. Hal ini didasarkan pada keumuman makna lafadz infaq dalam QS. al-Baqarah [2]: ayat 267; keumuman makna “harta kekayaan” (al-māl) yang wajib dikeluarkan zakatnya dalam QS. at-Taubah [9]: 103, dan juga praktik masyarakat muslim di masa lampau. Selain itu, artikel ini juga menyimpulkan bahwa penghitungan nisab atas kekayaan intelektual adalah sama dengan nisab dari hasil pertanian. Dalam konteks Indonesia, ia sepadan dengan 653 kg gabah. Sedangkan kadar zakatnya adalah sama dengan kadar zakat emas, yakni 2.5%. Dengan demikian, artikel ini sekaligus membuktikan bahwa hukum Islam, khususnya ajaran tentang zakat, tidaklah bersifat statis, tetapi berubah dan berkembang menyesuaikan dinamika dan perkembangan kehidupun manusia.
Keywords: Professional zakat; intellectual property rights; objects of Zakat; nisab; zakat level
Full text article
References
ash-Shiddieqy, Tengku Muhammad Hasbi, Pedoman Zakat, cet. ke-2, Semarang: Pustaka Zikri Putra, 1999.
Asqalani, Al. Hajar Ibnu, Fatḥul Bāri, Jilid ke-VIII, alih bahasa oleh Amiruddin, Jakarta: Pustaka Azzam, 2007.
Badan Pusat Statistik (BPS), “Nilai Tukar Petani & Harga Produsen Gabah Daerah Istimewa Yogyakarta, Mei 2019”, Badan Pusat Statistik (BPS) D.I. Yogyakarta, No. 34/06/34/Thn.XXI, 10 Juni 2019.
Bakri, Al As-Sayyid, I’Anatu at-Ṭhalibin, Beirut: Dār al-Fikr, t.t.
Bukhāri, Al. Abi ‘Abdullah Muhammad bin Ismail ibn Ibrahim ibn al-Mughirah ibn Bardizbah al-Ju’fi, Ṣaḥiḥ al-Bukhāri, bab ‘Ala Kulli Muslim Ṣadaqah Famanlam Yajid, Jilid ke-II, Beirut: Dār ibn Kaṡir, 2002.
Dairobi, “Kedudukan Hak Kekayaan Intelektual (Hak Cipta) Sebagai Harta Peninggalan Waris Dalam Perspektif Hukum Islam”, Tesis tidak diterbitkan, Program Pascasarjana IAIN Antasari, Banjarmasin, (2016).
Faqih, Aunur Rohim dkk., HKI, Hukum Islam dan Fatwa MUI, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.
Fathi, Al-Daraini. al-Fiqhu al-Islami al-Muqāran ma’a al-Mażāhib, Damsyiq: Maṭba’ah at-Ṭurbin, t.t.
Fauzan, Ahmad, Perlindungan Hukum Hak Kekayaan Intelektual, Bandung: Yrama Widya, 2004.
Fuadi, “Urgensi Pengaturan Zakat: Evaluasi Zakat Sebagai Pengurang Pajak Penghasilan Terhutang (Taxes-Credit) dalam Undang-Undang No 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintah Aceh” Asy-Syi’ah: Jurnal Hukum Ilmu Syariah dan Hukum, Vol. 48. No. 2. Desember 2014.
Gusnam Haris, “ The Aplication of Dinamic Zakat Percentage by Yusuf al-Qaradawi On the Profesional Zakat In Indonesia Baznas” Asy-Syir’ah: Jurnal Ilmu Syariah dan Hukum, Vol. 54. No. 2. Desember. 2020.
Griswanti, Lena, Perlindungan Hukum terhadap Penerima Lisensi dalam Perjanjian Lisensi Paten di Indonesia, Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2005.
Habibullah, Muhammad, Zādul Muslim, Fīma Ittifaq ‘Alaihi al-Bukhāri wa al-Muslim, Jilid ke-25, Beirut: Dārul Fikr, 1981.
Hasan, M. Ali, Masāil Fiqhiyyah (Zakat, Pajak, Asuransi dan Lembaga Keuangan), cet. ke-3, Jakarta: Raja Grapindo Persada, 2000.
Huda, Nurul dkk., Zakat Prespektif Mikro-Makro Pendekatan Riset, cet. ke-1, Jakarta: Prenada Media, 2015.
Sa’di, Abu Jayib, , Al-Qamus Al-Fiqh Lugatan wa Iṣtilāḥan, Damaskus: Dār al-Fikr, 1988.
Jened, Rahmi, Hak Kekayaan Intelektual Penyalahgunaan Hak Eksklusif, Surabaya: Airlangga University Press, 2007.
Kelib, Abdullah, Hukum Zakat Profesi, Pelaksanaan Pada Kalangan Profesional Muslim di Kota Madya Semarang, Semarang: Universitas Sultan Agung, 1996.
Kohar, Mas’ud Khasan Abdul, Kamus Istilah Ilmu Pengetahuan, Surabaya: Usaha Nasional, 1988.
Krisnawati, Andrian dan Gazalba Sakeh, Perlindungan Hak Varietas Tanaman Baru Dalam Perspektif Hak paten dan Hak Pemuliaan Tanaman, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2004.
Lee, Christopher. Autor Handbook (Petunjuk Lengkap dari Penulis Untuk Penulis dan Calon Penulis), Jakarta: PT Elek Media Komputindo, 2013.
Mannan, Abdul, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, Yogyakarta: Dana Bakti Wakaf, 1997.
Mth, Asmuni, “Zakat Profesi dan Upaya Menuju Kesejahteraan Sosial”, Jurnal Ekonomi Islam, La Raiba, No.1, Vol.I (Juli 2007)
Muhammad, Abdulkadir, Hukum Harta Kekayaan, Bandung: Aditya Bakti, 1994.
Munawir, Ahmad Warson, al-Munawir: Kamus Arab-Indonesia, Yogyakarta: Pustaka Progesif, 1997.
Potensi Dana Zakat Rp217 Triliun Sulit Tergali. Ini Sebabnya”, http://kabar24.bisnis.com/read/20180419/79/786101/potensi-dana-zakat-rp217-triliun-sulit-tergali.-ini-sebabnya.html, akses 10 Desember 2018.
Purba, Afrillyana dkk., TRIPs-WTO dan Hukum HKI Indonesia (Kajian Perlindungan Hak Cipta Seni Batik Tradisional Indonesia), Jakarta: Rineka Cipta, 2005.
Qardhawi, Yusuf. Hukum Zakat, Studi Komparatif Mengenal Status dan Filsafat Zakat Berdasarkan Quran dan Hadis, alih bahasa Salman Harun dkk., cet. ke-3, Bogor: Litera Antar Nusa, 1993.
Qurthubi, Al. al-Jami’ li ahkam al-Qur’an, Jilid ke-IX, Beirut: Dār el-Kutub al-‘ilmiyyah, 1993.
Authors
Copyright (c) 2022 .

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Asy-Syir'ah : Jurnal Ilmu Syari'ah dan Hukum by Faculty of Sharia and Law, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.