Liability for Nuclear Damage: Perspectives of International Conventions, Indonesian Positive Law, and Islamic Law
DOI:
https://doi.org/10.14421/ajish.v56i2.1223
Abstract views: 629
PDF downloads: 412
Keywords:
Liability, Nuclear, International Convention, Indonesian Positive Law, Islamic LawAbstract
Abstract:Utilization of nuclear energy for nuclear power plants (PLTN/NPP) has great benefits for human life and, at the same time, can also cause an enormous negative impact in the event of an accident. And it is necessary to take responsibility for nuclear losses that might occur. This article examines the liability for nuclear damage from the perspective of international conventions, Indonesian positive law, and Islamic law. This article is a normative-doctrinal study. Using a conceptual, statutory, and comparative approach, this article concludes that there are similarities regarding the principle of liability for nuclear damage in the three legal systems (international conventions, Indonesian positive law, and Islamic law), namely that both adhere to the principle of strict liability, although in Islamic law it is not stated explicitly. On the other hand, some differences between the three legal systems, especially regarding the form of liability and the amount of compensation or compensation that must be given. In international conventions and Indonesian positive law, the responsibility for nuclear damage is attached to the nuclear operator, while in Islamic law, the responsibility for losses is borne by the party carrying out the damage. As for the limit for giving compensation, international conventions and Indonesian positive law have definitively determined it, while in Islamic law, the limit for giving compensation can be determined according to several models, namely: according to mutual agreement (at-taqdīr al-ittifāqi); based on the judge's decision (at-taqdīr al-qadāi), and based on the provisions of the legislature (at-taqdīr asy-syār'i).
Abstrak:Pemanfaatan energi nuklir untuk pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) memiliki manfaat yang besar bagi kehidupan umat manusia dan sekaligus juga dapat menimbulkan dampak negatif yang besar apabila terjadi kecelakaan. Oleh karena itu diperlukan pertanggungjawaban atas kerugian nuklir yang mungkin saja terjadi. Artikel ini mengkaji pertanggungjawaban kerugian nuklir dari sudut pandang konvensi internasional, hukum positif Indonesia, dan hukum Islam. Artikel ini merupakan kajian normatif-doktriner. Menggunakan pendekatan konseptual, perundang-undangan, dan perbandingan, artikel ini menyimpulkan bahwa terdapat persamaan mengenai prinsip pertanggungjawaban kerugian nuklir dalam ketiga sistem hukum tersebut (konvensi internasional, hukum positif Indonesia, dan hukum Islam), yakni sama-sama menganut prinsip tanggung jawab mutlak (strict liability), meskipun dalam hukum Islam tidak dinyatakan secara eksplisit. Di sisi lain, artikel ini juga menemukan adanya beberapa perbedaan di antara ketiga sistem hukum tersebut, terutama mengenai bentuk pertanggungjawaban dan besaran konpensasi atau ganti rugi yang harus diberikan. Dalam konvensi internasional dan hukum positif Indonesia, pertanggungjawaban kerugian nuklir melekat pada operator nuklir, sementara di dalam hukum Islam, pertanggungjawaban kerugian dibebankan kepada pihak yang melakukan tindakan kerusakan. Adapun berkaitan dengan batas pemberian ganti rugi, konvensi internasional dan hukum positif Indonesia telah menetapkannya secara definitif, sementara di dalam hukum Islam, batas pemberian ganti rugi bisa ditetapkan dengan beberapa model, yakni sesuai kesepakatan bersama (at-taqdīr al-ittifāqi); berdasarkan keputusan hakim (at-taqdīr al-qadāi), dan berdasarkan ketetapan pembuat undang-undang (al-taqdīr al-syār 'i).
Keywords: Liability for nuclear damage; international conventions; Indonesian positive law; Islamic law
References
Abd Salam, H, and SH MH Ketua Pengadilan Agama Magetan A Pendahuluan. “Ganti Rugi Menurut Hukum Perdata Dan Hukum Islam,” 2005.
Afriana, Anita, and Efa Laela Fakhriah. “Inklusivitas Penegakan Hukum Lingkungan Melalui Tanggung Jawab Mutlak: Suatu Tinjauan Terhadap Gugatan Kebakaran Hutan Di Indonesia.” Adhaper: Jurnalhukumacaraperdata 02, no. 02 (2016): 271–288.
Asmuni. “Teori Ganti Rugi Dalam Perspektif Hukum Islam The Compensation Theory in Islamic Law Perspectives.” Jurnal Hukum Dan Peradilan II, no. 1 (2013): 45–66.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. “Kamus Besar Bahasa Indonesia,” n.d. https://kbbi.web.id/tanggung jawab.
BATAN. “Kajian Hukum Pembangunan, Pengoperasian Dan Dekomisioning Reaktor Daya NonKomersial.” Jakarta: BATAN, 2014. https://jdih.batan.go.id/unduh/kajian/Naskah Kajian Hukum RDNK Final.pdf.
Black, Henry Campbell, Joseph R Nolan, Jacqueline M Nolan-haley, Stephen C Hicks, and Martina N All Brandi. Black’s Law Dictionary, 1990.
DuniaTempo. “4 Tragedi Ledakan Reaktor Nuklir Terparah Sepanjang Sejarah.” Accessed November 8, 2022. https://dunia.tempo.co/read/1569783/4-tragedi-ledakan-reaktor-nuklir-terparah-sepanjang-sejarah.
Firmanda, Hengki. “Hakikat Ganti Rugi Dalam Perspektif Hukum Ekonomi Syariah Dan Hukum Perdata Indonesia.” Jurnal Hukum Respublica 16, no. 2 (2018): 236–51. https://doi.org/10.31849/respublica.v16i2.1438.
Ge, Deng. “Nuclear Laws for Peaceful Uses of Nuclear Energy.” In Nuclear Law The Global Debate. Vienna: ASSER Press, 2022.
Grossi, Rafael Mariano. “Nuclear Law: The Global Debate.” In Nuclear Law The Global Debate. Vienna: ASSER Press, 2022.
Hakiki, Kiki Muhamad. “DISKURSUS PERANG DALAM PERSPEKTIF ISLAM.” Al-Adyan:Jurnal Studi Lintas Agama 14, no. 2 (2019): 211–41.
Heffron, Raphael J., Stephen F. Ashley, and William J. Nuttall. “The Global Nuclear Liability Regime Post Fukushima Daiichi.” Progress in Nuclear Energy 90 (2016): 1–10. https://doi.org/10.1016/j.pnucene.2016.02.019.
IAEA. “Brussels Suplementary Convention on Nuclear Third Party Liability.” In Compendium of International Legal Instrument. Vienna: IAEA, 2012.
———. “Convention on Supplementary Compensation for Nuclear Damage.” In Compendium of International Legal Instrument. Vienna, 2012.
———. “Current Status of NPP.” Accessed November 6, 2022. https://pris.iaea.org/PRIS/home.aspx.
———. “Joint Protocol Relating to the Application of the Vienna Convention and the Paris Convention.” In Compendium of International Legal Instrument. Vienna, 2012.
———. “Paris Convention on Nuclear Third Party Liability.” In Compendium of International Legal Instrument. Vienna: IAEA, 2012.
———. “Protocol to Amend the Vienna Convention on Civil Liability for Nuclear Damage.” In Compendium of International Legal Instrument. Vienna, 2012.
———. “Vienna Convention on Civil Liability for Nuclear Damage.” In Compendium of International Legal Instrument. Vienna: IAEA, 2012.
Ichsan, Muchammad, M N Islami, and M Sardi. Harmonisasi Hak Asasi Manusia. Lembaga Pengembangan Pendidikan, Pelatihan, dan Masyarakat (LP3M) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2016.
Ichsan, Muchammad, and M. Endrio Susila. Hukum Pdana Islam Sebuah Alternatif. Yogyakarta: Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2006.
Idrus, Achmad Musyahid. “Kebijakan Pemimpin Negara Dalam Perspektif Kaidah Fikih : Tasarruf Al-Imam Manutun Bil Maslahah.” Al Daulah : Jurnal Hukum Pidana Dan Ketatanegaraan 1, no. 1 (2021): 123. https://doi.org/10.24252/ad.v1i1.26278.
Izomiddin. Pemikiran Dan Filsafat Hukum Islam. Jakarta: PrenadaMedia, 2018.
Jadalhaq, Iyad Mohammad, and Enas Mohammad Alqodsi. “Tort Law Makes a Quantum Leap: A Review of the Civil Liability Regime for Nuclear Operators in UAE Law.” Journal of Property, Planning and Environmental Law 13, no. 1 (2021): 17–30. https://doi.org/10.1108/JPPEL-05-2020-0023.
Liu, J, and M Faure. “Compensation for Nuclear Damage: A Comparison among the International Regime, Japan and China.” International Environmental Agreements: Politics, Law and Economics 16, no. 2 (2016): 165–87. https://doi.org/10.1007/s10784-014-9252-7.
Liu, J, B Liu, and D Chen. “Legislative Study on China’s Compensation for Nuclear Damage Liability.” Sustainability (Switzerland) 10, no. 7 (2018). https://doi.org/10.3390/su10072222.
Marzuki, Peter Mahmud. Penelitian Hukum. Reved Edition. Jakarta: Kencana, 2005.
Miharja, Jaya. “Konsep Ganti Rugi Perspektif Hukum Islam.” Mu’amalat: Jurnal Kajian Hukum Ekonomi Syariah 8, no. 2 (2016): 133–55. https://doi.org/10.20414/mu.v8i2.1997.
Mth, Asmuni. “Teori Ganti Rugi (Dhaman) Perspektif Hukum Islam.” Millah VI, no. 2 (2016): 97–120. https://doi.org/10.20885/millah.volvi.iss2.art7.
ND, Mukti Fajar, and Achmad Yulianto. Dualisme Penelitian Hukum Normatif Dan Empiris. Yogyakarta: Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2007.
Nurhidayat, Syarif, and Arif Rusman Sutiana. “Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Kasus Pembakaran Lahan Di Indonesia Berdasarkan Teori Strict Liability.” Undang: Jurnal Hukum 1, no. 1 (2018): 43–63. https://doi.org/10.22437/ujh.1.1.43-63.
Nurlaila, Elok S Amitayani, and June Mellawati. “Pertanggungjawaban Kerugian Nuklir Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Indonesia.” In Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir. BATAM, 2016.
OECD NEA. “Nuclear Law,” n.d. https://www.oecd-nea.org/jcms/c_12886/nuclear-law.
Pemerintah Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2009 tentang Batas Pertanggungjawaban Kerugian Nuklir (2009).
———. “Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2012 Tentang Pertanggungjawaban Kerugian Nuklir.” Jakarta, 2012. https://jdih.bapeten.go.id/id/dokumen/peraturan/peraturan-presiden-nomor-74-tahun-2012-tentang-pertanggungjawaban-kerugian-nuklir.
———. “Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 Tentang Ketenaganukliran.” Jakarta, 1997.
Phispal, Roberto. “Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkan.” Lex Et Societatis I, no. 5 (2013): 5–17.
Poernomo, Moendi, and et. al. “Analisis Dan Evaluasi Peraturan Perundang-Undangan Tentang Ketenaganukliran.” Kemenkumham 1, no. 1 (2013): 1–85.
Pradana, Muhammad Akbar Eka. “Pertanggungjawaban Perdata Korporasi Dalam Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Komparasi Hukum Positif Dan Hukum Islam (Studi Kasus: Kebakaran Hutan Dan Lahan PT. National Sago Prima (NSP) Di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau).” Jurnal: Al-Mazahib Vol. 7, no. No. 2 (2019): 145-165.
Prakoso, Andria Luhur. “Prinsip Pertanggung Jawaban Perdata Dalam Perpspektif Undang Undang Hukum Perdata Dan Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.” Journal of Chemical Information and Modeling 53, no. 9 (2019): 211–22.
Ramdan Wagianto. “Reformasi Batas Minimal Usia Perkawinan Dan Relevansinya Dengan Hak-Hak Anak Di Indonesia Perspektif Ramdan Wagianto.” Asy-Syir’ah: Jurnal Ilmu Syari’ah Dan Hukum 51, no. 2 (2017).
Septiningsih, Ismawati, Itok Dwi Kurniawan, and Muhammad Bintang Pratama. “Peluang Dan Tantangan: Pemanfaatan Potensi Tenaga Nuklir Berbasis Smart Electricity Guna Memaksimalkan Penggunaan Energi Baru Terbarukan Sebagai Upaya Mewujudkan Kedaulatan Energi Di Indonesia.” Prosiding Seminar Nasional Riset Teknologi Terapan (2020): 1–9.
Stoiber, Carlton, Alec Baer, Norbert Pelzer, and Wolfram Tonhauser. Handbook on Nuclear Law, 2003.
Suhaemi, Tjipta, Napis, and Sudirman. “Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Di Indonesia.” Seminar Nasional Pendidikan Sains. Implementasi Pendekatan Saintifik Dan Karakter Dalam Penelitian Dan Pembelajaran Sains Menyongsong Generasi Emas Indonesia, no. Pertimbangan terhadap Kelayakan Pembangunannya (2004): 1–10.
Sutoyo. “Pengaturan Tanggung Jawab Mutlak (Strick Liability) Dalam Hukum Lingkungan.” Jurnal Ilmiah Pendidikan Pamcasila Dan Kewarganegaraan 4, no. 11 (2011): 58–66.
Tazaki, M. “A Nuclear Third Party Liability Regime of a Multilateral Nuclear Approaches Framework in the Asian Region.” Sustainability (Switzerland) 6, no. 1 (2014): 436–48. https://doi.org/10.3390/su6010436.
Yang, Jie, Jie Wang, Xiaofeng Zhang, Chunqi Shen, and Zhijuan Shao. “How Social Impressions Affect Public Acceptance of Nuclear Energy: A Case Study in China.” Sustainability (Switzerland) 14, no. 18 (2022): 1–23. https://doi.org/10.3390/su141811190.
Yeni Widowaty. “Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Terhadap Korban Dalam Kasus Tindak Pidana Lingkungan Hidup.” Jurnal Yudisial 5, no. 2 (2012): 154–69. https://jurnal.komisiyudisial.go.id/index.php/jy/article/view/152.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Gumilang Fuadi, Muchammad Ichsan
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by-nc/4.0/88x31.png)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Asy-Syir'ah : Jurnal Ilmu Syari'ah dan Hukum by Faculty of Sharia and Law, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.